Selasa, 25 Desember 2018

RESENSI BUKU


Judul               : Kompilasi Hadis Dakwah
Penulis             : Drs. H. Chatib Saefullah, M.Ag.
Penerbit           : Simbiosa Rekatama Media
Cetakan           : 1
Tahun Terbit    :  2018
Tebal               : 192 halaman
ISBN               : 978-602-7973-63-3
Harga              : Rp 45.000,00

Buku ini menghimpun hadis-hadis yang berkaitan dengan tema dakwah, dan upaya menerjemahkan dakwah dalam persepktif hadis, juga menjawab kelangkaan referensi hadis dakwah. Kitab-kitab hadits yang menjadi sumber cenderung berisi hadis tentang fiqih. Karena itu, buku ini disusun dengan cara mengumpulkan berbagai literatur mengenai sejarah Nabi SAW.disertai penjelasan ilmiah yang berkaitan dengan tema pokok kandungan suatu hadis. Buku ini tidak semuanya berisi tentang hadis dakwah, hanya satu bab saja yang bersisi hadits tentang dakwah, selanjutnya kebanyakan tentang fiqih dan akhlaq.
Dibagian pertama, buku ini menjelaskan Hadis tentang Dakwah, mulai dari dasar dakwah, pengertian dakwah, tujuan dakwah, pesan dakwah, tokoh dakwah, pendekatan dakwah, metode dakwah, media dakwah, media dakwah, masyarakat dakwah, lembaga dakwah, bidang dakwah, dan ancaman bagi yang meninggalkan dakwah. Dibab kedua penulis tidak lagi membahas hadis tentang dakwah, tapi membahas Hadis tentang Din Al-Islam. Din Al-Islam ialah Agama islam yang berisi tentang dasar-dasar keislaman, yang meliputi pemahaman tentang iman, pemahaman tentang islam, pemahaman tentang ihsan, dan pemahaman tentang sa’ah. Dibagian ketiga membahas Hadis tentang Ikhlas, mulai dari pengertian, dan pengaplikasian tentang iklas. Dibagian keempat membahas Hadis tentang Akhlak, yang meliputi dua aspek utama dalam pembahasannya, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Dibagian kelima penulis menjelaskan Hadis tentang Dosa besar mulai dari pengertian, dan hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan dosa besar. Dibagian keenam membahas Hadis tentang Etos, etos ialah sikap, kepribadian, dengan keyakinan terhadap sesuatu. Pembahasannya meliputi ethos dalam bekerja, ethos keilmuan, etos kepedulian sosial, tentang kepemimpinan, seni, dan pembinaan keluarga. Dibagian ketujuh penulis membahas hadis tentang kesehatan, mulai dari kesehatan jasmani dan rohani, juga kesehatan sosial. Dibagian terakhir yaitu bagian kedelapan, penulis membahas hadis tentang larangan menggunakan narkoba dan barang-barang yang diharamkan oleh agama islam.
Penjelansannya sangat rinci dan mudah dipahami, sehingga para pembaca tidak akan mengulang kembali bacaan yang telah dibaca. Metode penyampaian dalam buku ini seperti sharing/ ngobrol, jadi didalamnya tidak ada poin-poin khusus, tapi semuanya berisi tentang penjelasan dari argumen penulis.  Buku ini sangat penting bagi mahasiswa Fakultas Dakwah, pelaku dakwah, dan masyarakat umum yang berminat mendalami hadis. Meskipun tidak semuanya mencakup tentang dakwah tapi buku ini menjelaskan tentang berbagai aspek atau materi buat kita berdakwah. Sehingga calon mubaligh mengetahui apa itu dakwah dan apa saja yang menjadi bahan materi untuk berdakwah melalui buku ini.

Penulis:
Ranti Daryanti
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

PORTOPOLIO JURNALISME DAKWAH




Kesan Pesan mengikuti mata kuliah Jurnalisme Dakwah

Waktu pertama saya mengikuti mata kuliah ini merasa senang, soalnya lebih mengedepankan praktek dari pada materi. Dari dulu saya suka sekali kuliah yang sifatnya langsung praktek engga dijejel materi yang seambruk-ambruk. Pas pertama masuk kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung baru mata kuliah Jurnalisme dakwah aja yang dari awal sampai akhir tidak luput dari tugas setiap minggunya yang tentunya bersifat praktek. Jika opini kita dimuat di salah satu media, itu ada rasa bahagia yang mendorong kita untuk menulis lagi. Awalnya semangat menerjakan tugas mingguan itu yang bikin opini, tapi kelama-lamaan kesel juga sampai-sampai saya berpikir “ini tugas mata kuliah jurnalisme dakwah kenapa ga berhenti-henti, serasa kuliah tuh hanya fokus pada satu matkul ini, padahal masih banyak tugas matkul-matkul lain yang sedang menungu untuk dikerjakan.” Tapi saya kembali lagi sadar, pasti semua ini akan bermanfaat di waktu yang akan datang, dosen melatih kita dengan sembrug tugas tuh pasti ada hikmah yang akan kita rasakan dikemudian hari. Pesan buat mata kuliah ini, setiap orang pasti punya kapasitas daya tahan berfikir berbeda-beda, kita bukan robot yang tidak pernah lelah, dan tidak pernah mengeluh ketika disuruh oleh tuannya. So ngasih tugas memang menjadi kewajiban dosen kepada mahasiswa, tapi memberikan tugasnya jangan setiap minggu juga, yang disertai dengan ancaman, sehingga kita merasa terkekang, sampai-sampai rela meninggalkan tugas yang lain demi tugas Jurnalisme Dakwah. Apresiasi lah karya-karya mahasiswa yang pernah dibuatnya, jangan selalu menccari-cari kesalahan, karena kita juga butuh dukungan. Pesan yang baiknya, pertahankan metode praktek yang sudah diterapkan, mahasiswa yang tadinya suka menulis jadi lebih semangat dalam mengasah skillnya, dan mahasiswa yang tidak suka menulis jadi terbiasa dalam menulis sehingga mereka mempunyai otot-otot menulis.

Kelebihan dan Kekurangan Mata Kuliah Jurnalisme Dakwah

Kelebihannya yaitu kita jadi lebih disiplin dalam mengerjakan tugas karena dengan deadline yang pasti, yang tadinya tidak punya keahlian dalam menulis sekarang lumayan lah ada otot dalam menulis, metode yang digunakan 70% praktek membuat mahsiswa tidak kudet dalam hal penulisan terutama cara pengiriman karya-karya ke media. Kekurangan dalam mata kuliah ini yaitu jarang mengapresiasi karya-karya mahasiswa, bilangnya itu hanya kebetulan dan keberuntungan. Selalu mencari-cari kesalahan-kesalahan setiap karya yang mahasiswa buat padahal itu sudah terbilang bagus dan sesuai dengan format yang telah ditentukan, tapi selalu saja di comment. Ya mungkin makannya dosen seperti itu biar kita lebih detail dan bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, sehingga tidak merasa puas, dan terus membuat karya-karya yang lebih bagus.

Yang menjadi Target Mata Kuliah Jurnalisme Dakwah

Supaya para mahasiswa bisa disiplin dalam mengerjakan tugas, dan setelah belajar mata kuliah ini selama satu semester minimal kita punya keahlian khusus, terutama dalam bidang menulis, dan minimal kita punya karya-karya yang menjadi acuan untuk kedepannya.

Target Untuk Kompetensi Kedepannya Setelah belajar Jurnalisme Dakwah

Setelah saya belajar mata kuliah ini tentunya saya punya otot menulis yang baru saja tumbuh, yang akan selalu saya jaga. Perthanan otot menulis tentunya tidak akan berkembang jika kita hanya berdiam diri. Nah saya Insya Allah akan mengikuti perlombaaan-perlombaan dalam bidang menulis dan juga saya akan mengirimkan opini ke berbagai media, untuk mempertahankan dan mengembangkan otot menulis yang telah diberikan dosen saya di mata kuliah ini.

Karya-karya yang pernah dibuat :

Inilah karya-karya yang sudah pernah saya buat selama satu semester di mata kuliah Jurnalisme Dakwah:
·         Opini
1.      Hukuman Tidak Setimpal. Dikirim ke Republika pada tanggal 11-09-2018 (dimuat di Republika 13-09-2018)
2.      Perlahan Tapi Pasti. Dikirim ke Kompas pada tanggal 16-09-2018
3.      Menciptakan Kampanye Damai Hilangkan Hoax. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 25-09-2018
4.      Mitigasi Dalam Bencana. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 03-10-2018
5.      Lekas Pulih Palu Sigi dan Donggala. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 11-10-2018
6.      Menciptakan Jakarta Bebas dari Kemacetan. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 18-10-2018
7.      Meminimalisir Penggunaan Plastik. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 27-10-2018
·         Berita
1.      Kurangnya Antusias Pemuda di Mesjid Baitul Muttaqien. Dikirim ke Dakwah pos pada tanggal 5-11-2018
2.      Ketua Majelis Ta’lim Baitul Muttaqien adakan Syukuran Umrah. Dikirim ke Dakwah pos pada tanggal 12-11-2018
·         Surat Pembaca
Bangun Jembatan Penyebrangan di PT Khtex. Dikirim ke Pikiran Rakyat pada tanggal 31-10-2018
·         Essai
Rekonstruksi Kedamaian Islam dengan Keapatisan Kaum Muslimin. Dikirim ke Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, dalam kompetisi karya menulis ilmiah mahasiswa kemenag RI,  pada tanggal 22-11-2018.
·         Feature Tokoh
Nazilatu Syiam, Jangan Lupa Berorganisasi.
·         Video
1.      Teladan Rasulullah SAW. Ust Nur Ihsan Jundullah, Lc.
2.      Berubah Menjadi Lebih Baik. Ranti Daryanti
·         Resensi Buku
Kompilasi Hadis Dakwah. Drs. Chatib Saefullah. Dikirim ke Kompas pada tanggal 21-12-2018.

Selasa, 30 Oktober 2018

CARA MEMASUKAN FILE KE BLOG
1. Siapakan dulu file yang akan di kirim dalam bentuk word, pdf, exel, ataupun yang lainnya.
2. Upload file tersebut ke Google Drive
3. Setelah berhasil klik kanan di file tersebut, dan pilih bagikan, dan akan muncul seperti ini..


klik lanjutkan, dan ubah siapa yang memiliki akses yang tadinya pribadi menjadi publik, setelah itu klik selesai di bawah.
4. Selanjutnya klik kanan lagi di file google drive yang akan dikirim dan pilih pratinjau, setelah itu di pojok kanan ada titik tiga pilih buka dijendela baru, seperti gambar ini


5. sudah dibuka?? selanjutnya klik pojok kanan lagi yang ada titik tiga dan pilih sematkan item

dan hasilnya akan seperti gambar di atas. nah itu adalah HTML buat dikirim ke blog, jadi HTML itu di copy terus di paste ke blog tapi di HTML nya ya, kan kalau mau nulis di blog itu ada compose sama HTML, nah kalau mau ngirim file itu paste html nya bukan di compose tapi klik di sampingnya ada HTML.. contohnya seperti ini:

sudah di paste??
kalau sudah di paste ke HTML blog supaya kita bisa liat berhasil atau tidaknya klik compose, dan pasti akan berhasil mengupload file nya ke blog..


SEMOGA BERMANFAAT ..
kalau ada yang mau ditanyain boleh di kolom komentar ya...:)

Jokowi datangi Posko Evakuasi Lion Air JT 610


Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung, dengan total penumpang dan kru 189 orang.
Namun, baru 13 menit melaju di udara, pesawat hilang kontak, saat barada di perairan Tanjung Pakis Karawang Jawa Barat, kemarin. Pesawat itu dilaporkan terakhir tertangkap di koordinat 05 46.15 S-107 07.16 E.

Pesawat tersebut membawa 189 orang, terdiri atas 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi serta 2 pilot dan  6 awak kabin. Kemungkinan besar tidak ada yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Duka mendalam telah menyelimuti keluarga korban, mereka mendatangi beberapa posko seperti di Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, RS Polri Kramat Jati, dan posko-posko lainnya.

" Tadi pa presiden datang kesini dan beliau liat puing-puing pesawat serta barang-barang penumpang yang baru ditemukan oleh tim SAR Indonesia." ujar Dadi selaku warga disana.

Selasa (30/10/2018) Presiden Joko Widodo mendatangi posko evakuasi di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Jokowi melihat perkembangan hasil pencarian pesawat Lion Air JT 610. Jokowi tiba pada pukul 16.09 dan disambut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi, dan Panglima Koarmada I Laksamana Muda Yudo Margono. Jokowi langsung mendatangi bibir dermaga tempat sejumlah barang-barang temuan ditemukan. Setelah itu, Presiden meninggalkan lokasi tanpa menyampaikan keterangan kepada wartawan yang berasal dari media dalam dan luar negeri yang telah berkumpul di pusat evakuasi tersebut.


by: Ranti Daryanti

Struktur Redaksi RRI Bandung dan Struktur Radio Rada (Ranti Daryanti) FM Bandung

Struktur Organisasi RRI Bandung




Disini saya akan membuat konsep dan struktur sendiri untuk membuat stasiun Radio. Radio yang saya buat itu adalah Radio Dakwah, yang diformat atau diprogram untuk syiar Islam. Semua programnya bermuatan atau bernuansa syiar Islam. Lagu-lagu yang diputarnya lagu-lagu religi (nasyid dan pop religi), tidak ada lagu lain selain yang bernuansa religius. selain itu, Radio yang berbasis dakwah ini juga akan menyiarkan berbagai macam informasi yang aktual, mulai dari berita Nasional, berita daerah, dan informasi-informasi lainnya yang akan membuat para pendengar menghasilkan feed back yang baik.

STRUKTUR DAN KONSEP RADIO

Nama Radio : RADA FM Bandung
Nama Radio ini adalah singkatan dari tokoh yang sangat berperan penting dan pencetus pertama kali dibuatnya stasiun radio yaitu  Ranti Daryanti.
Visi  : Menjadi media perubahan diri,  dan masyarakat menuju akhlak mulia.
Misi : Memberikan inspirasi dan motivasi untuk memaknai hidup dengan memberikan yang terbaik. Memberikan inspirasi dan motivasi penanaman nilai-nilai Islam dalam kehidupan.
Dengan hadirnya Radio ini berharap agar para remaja dan masyarakat khususnya daerah Jawa Barat bisa mempunyai pengetahuan yang luas, dengan mendengarkan informasi-informasi atau kajian-kajian yang disajikan dalam siaran radio RADA, membuat para pendengar bisa mempraktekannya dengan berakhlakul karimah.
1. General Manager (GM)
2. Station Manager. Boleh juga tidak ada, dan bisa juga dirangkap dengan GM
3. Manajer Program. yang mengurus acara atau program siaran. Dalam Radio manajer Programnya mliputi:
  • Konten Program (Hiburan, Kajian Islami, dan Informasi)
  • Format dan Komposisi Musik
  • Gaya siaran. Variety show, yakni kombinasi dari beragam format acara berisikan tips, wawancara, kuis, permintaan lagu, info aktual, dialog interaktif, dan lain-lain.
Desain Program:
  • Harian/Daily Program/ Regular Program
  • Mingguan/ Weekly/ Special Program
  • Live!
  • Recorded/Delay
4. Manajer Teknik. Menyiapkan alat-alat untuk siaran.
5. Manajer Pemasaran.
Ini adalah Strukturnya:
1. Koord. Bidang Liputan yang membawahi;
a. Reporter
b. Koresponden

2. Koord. Bidang Penyiaran yang membawahi ;
a. Produser
b. Anchor
c. Operator
TIM PRODUKSI untuk PRODUSER ;
  • Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
  • Menyediakan produk tepat pada waktunya.
  • Mengkoordinir tim produksi.
  • Mengatur alur kerja tim produksi.
  • Menyediakan semua keperluan tim produksi.
  • Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.
  • Bertanggungjawab kepada Program Director
 PENULIS NASKAH / Script Writer ;
  • Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.
  • Menyediakan bahan tepat pada waktunya.
  • Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.
REPORTER ;
  • Mencari bahan di lapangan/luar kantor.
  • Menyediakan naskah siap baca.
  • Menyampaikan laporan dari lapangan
DIREKTUR MUSIK / MUSIC DIRECTOR [MD]
  • Menyediakan musik yang dibutuhkan
  • Memberikan masukan musik yang tepat
  • Membuat Lagu atau musik baru [tergantung kebutuhan]
OPERATOR PRODUKSI ;
  • Memproduksi sesuai perintah produser
  • Me-mixing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar
  • Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim
Semua acara yang disiarkan di Rada FM Bandung, harus diterapkan:
1. Nama acara
2. Jam siaran
3. Materi Siaran
4. Gaya Siaran
5. Jenis lagu yang Religi
6. Bahasa Pengantar
7. Targer pendengar (Usia/Pendidikan/ Ekonomi)

Selasa, 16 Oktober 2018

Apakah ada Perbedaan antara Wartawan dan Jurnalis ?




Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Jurnalisme atau kewartawanan sendiri berasal dari kata Journal, Merupakan sebuah Catatan harian, Tulisan harian masalah kejadian sehari-hari, Baik kejadian sehari-hari seorang jurnalis, masyarakat, ataupun orang-orang besar atau pejabat. Siaran berita-berita ditelevisi contohnya.
Untuk menjadi seorang jurnalis juga membutuhkan suatu kecakapan, berbicara dengan tutur kata yang baik apalagi ketika kita ingin mengambil sebuah berita dari seseorang atau narasumber. Hal ini Seorang Wartawan harus menganalisis dengan baik sebuah berita yang sudah di rangkum dan ditulis dalam bentuk laporan, dan mereka diharapkan untuk menulis sebuah laporan yang objektif agar sudut pandangnya dapat melayani masyarakat.

Dalam Kampus atau dalam dunia Mahasiswa juga ada Jurnalis, yaitu sebuah UKM Pers. Pers dalam hal ini juga meliput sebuah kejadian-kejadian di kampus. Bedanya kalau Wartawan meluas, Pers hanya dalam kampus. Pers, meliput sebuah berita sebuah peristiwa yang terjadi di kampus, perkembangan-perkembangan, dan masalah apa yang telah terjadi. Kemudian, Menempel sebuah Coretan dalam kertas di mading.

Wartawan yang tidak bisa menulis tidak bisa disebut wartawan alias bukan wartawan atau belum menjadi wartawan. Pasalnya wartawan itu sebuah profesi yang (1) membutuhkan keahlian khusus, terutama menulis berita, (2) menaati kode etik Jurnalistik dan kode etik wartawan Indonesia. Seseorang baru bisa disebut wartawan jika sudah memenuhi kedua hal tersebut.

Saat Aliansi jurnalis Independen (AJI) berdiri, terjadi kesadaran tentang istilah jurnalis. Menurut AJI, jurnalis adalah profesi atau penamaan seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan isi media massa. Jurnalis itu banyak, bukan hanya wartawan. Jurnalis juga meliputi kolumnis, penulis lepas, fotografer, dan desain grafis editorial. Tapi pada kenyataannya referensi penggunaanya istilah jurnalis lebih mengacu pada definisi Wartawan.

Saat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berdiri, terjadi kesadaran tentang istilah jurnalis. Menurut AJI, jurnalis adalah profesi atau penamaan seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan isi media massa.

Jurnalis meliputi juga kolumnis, penulis lepas, fotografer, dan desain grafis editorial. Tapi pada kenyataan referensi penggunaannya, istilah jurnalis lebih mengacu pada definisi Wartawan.

Dalam pendefinisian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), wartawan berhubungan dengan kegiatan tulis-menulis, di antaranya mencari data (riset, liputan, verifikasi) untuk melengkapi laporannya. Wartawan dituntut objektif, berbeda dengan penulis atau kolomnis yang bisa mengemukakan subjektivitasnya.

Pada awal abad ke-19, jurnalis berarti seseorang yang menulis untuk jurnal. Dalam abad terakhir ini arti jurnalis telah menjadi seorang penulis untuk koran dan majalah.

Banyak orang mengira jurnalis sama dengan reporter, seseorang yang mengumpulkan informasi dan menciptakan laporan, atau cerita. Tetapi, hal ini tidak benar karena reporter tidak meliputi tipe jurnalis lainnya, seperti kolumnis, penulis utama, fotografer, dan desain editorial.


KESIMPULAN
kesimpulan saya, makna jurnalis lebih luas dari wartawan. Jurnalis meliputi wartawan/reporter, fotografer, dan lain-lain.
wartawan lebih merujuk pada "tim redaksi" media masa, mulai dari pemimpin Redaksi, Redaktur/Editor, Reporter, hingga Koresponden.

Jumat, 07 September 2018

Introduce myself



Hallo..
My name is Ranti Daryanti. This is my first blog.
Di postingan pertama aku, aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan sekilas tentang tujuannya di buat blog ini. Nama aku udah tercantum di atas ya, aku lahir di Bandung tanggal 25 juni 1999, kalau kalian mau ngasih kado atau mau ngasih surprise kalian bisa mengunjungi rumah aku di Rancaekek Bandung hehe..

Riwayat pendidikan saya:
TK Al-Hasan Rancaekek Bandung
SDN Linggar 2 Rancaekek Banadung
MTS Annur 1 Malangbong Garut
MA Annur Malangbong Garut
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya masih kuliah S1 di UIN Bandung jurusan KPI 2017 fakultas Dakwah dan Komunkasi.
Apa sih tujuannya aku bikin blog? segala sesuatu yang dibuat atau dilakukan pasti akan mempunyai tujuannya tersendiri. Nah, tujuannnya aku membuat blog ini, aku ingin membagi cerita, pengalaman, perjalanan hidup aku kepada kalian, tentunya yang bermanfaat, dan semoga kalian bisa belajar dari pengalaman ku ini. Disini aku akan ngeposting tentang karya-karyaku yang telah aku buat, semoga bisa bermanfaat untuk kalian yang membacanya..