Selasa, 25 Desember 2018

PORTOPOLIO JURNALISME DAKWAH




Kesan Pesan mengikuti mata kuliah Jurnalisme Dakwah

Waktu pertama saya mengikuti mata kuliah ini merasa senang, soalnya lebih mengedepankan praktek dari pada materi. Dari dulu saya suka sekali kuliah yang sifatnya langsung praktek engga dijejel materi yang seambruk-ambruk. Pas pertama masuk kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung baru mata kuliah Jurnalisme dakwah aja yang dari awal sampai akhir tidak luput dari tugas setiap minggunya yang tentunya bersifat praktek. Jika opini kita dimuat di salah satu media, itu ada rasa bahagia yang mendorong kita untuk menulis lagi. Awalnya semangat menerjakan tugas mingguan itu yang bikin opini, tapi kelama-lamaan kesel juga sampai-sampai saya berpikir “ini tugas mata kuliah jurnalisme dakwah kenapa ga berhenti-henti, serasa kuliah tuh hanya fokus pada satu matkul ini, padahal masih banyak tugas matkul-matkul lain yang sedang menungu untuk dikerjakan.” Tapi saya kembali lagi sadar, pasti semua ini akan bermanfaat di waktu yang akan datang, dosen melatih kita dengan sembrug tugas tuh pasti ada hikmah yang akan kita rasakan dikemudian hari. Pesan buat mata kuliah ini, setiap orang pasti punya kapasitas daya tahan berfikir berbeda-beda, kita bukan robot yang tidak pernah lelah, dan tidak pernah mengeluh ketika disuruh oleh tuannya. So ngasih tugas memang menjadi kewajiban dosen kepada mahasiswa, tapi memberikan tugasnya jangan setiap minggu juga, yang disertai dengan ancaman, sehingga kita merasa terkekang, sampai-sampai rela meninggalkan tugas yang lain demi tugas Jurnalisme Dakwah. Apresiasi lah karya-karya mahasiswa yang pernah dibuatnya, jangan selalu menccari-cari kesalahan, karena kita juga butuh dukungan. Pesan yang baiknya, pertahankan metode praktek yang sudah diterapkan, mahasiswa yang tadinya suka menulis jadi lebih semangat dalam mengasah skillnya, dan mahasiswa yang tidak suka menulis jadi terbiasa dalam menulis sehingga mereka mempunyai otot-otot menulis.

Kelebihan dan Kekurangan Mata Kuliah Jurnalisme Dakwah

Kelebihannya yaitu kita jadi lebih disiplin dalam mengerjakan tugas karena dengan deadline yang pasti, yang tadinya tidak punya keahlian dalam menulis sekarang lumayan lah ada otot dalam menulis, metode yang digunakan 70% praktek membuat mahsiswa tidak kudet dalam hal penulisan terutama cara pengiriman karya-karya ke media. Kekurangan dalam mata kuliah ini yaitu jarang mengapresiasi karya-karya mahasiswa, bilangnya itu hanya kebetulan dan keberuntungan. Selalu mencari-cari kesalahan-kesalahan setiap karya yang mahasiswa buat padahal itu sudah terbilang bagus dan sesuai dengan format yang telah ditentukan, tapi selalu saja di comment. Ya mungkin makannya dosen seperti itu biar kita lebih detail dan bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan, sehingga tidak merasa puas, dan terus membuat karya-karya yang lebih bagus.

Yang menjadi Target Mata Kuliah Jurnalisme Dakwah

Supaya para mahasiswa bisa disiplin dalam mengerjakan tugas, dan setelah belajar mata kuliah ini selama satu semester minimal kita punya keahlian khusus, terutama dalam bidang menulis, dan minimal kita punya karya-karya yang menjadi acuan untuk kedepannya.

Target Untuk Kompetensi Kedepannya Setelah belajar Jurnalisme Dakwah

Setelah saya belajar mata kuliah ini tentunya saya punya otot menulis yang baru saja tumbuh, yang akan selalu saya jaga. Perthanan otot menulis tentunya tidak akan berkembang jika kita hanya berdiam diri. Nah saya Insya Allah akan mengikuti perlombaaan-perlombaan dalam bidang menulis dan juga saya akan mengirimkan opini ke berbagai media, untuk mempertahankan dan mengembangkan otot menulis yang telah diberikan dosen saya di mata kuliah ini.

Karya-karya yang pernah dibuat :

Inilah karya-karya yang sudah pernah saya buat selama satu semester di mata kuliah Jurnalisme Dakwah:
·         Opini
1.      Hukuman Tidak Setimpal. Dikirim ke Republika pada tanggal 11-09-2018 (dimuat di Republika 13-09-2018)
2.      Perlahan Tapi Pasti. Dikirim ke Kompas pada tanggal 16-09-2018
3.      Menciptakan Kampanye Damai Hilangkan Hoax. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 25-09-2018
4.      Mitigasi Dalam Bencana. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 03-10-2018
5.      Lekas Pulih Palu Sigi dan Donggala. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 11-10-2018
6.      Menciptakan Jakarta Bebas dari Kemacetan. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 18-10-2018
7.      Meminimalisir Penggunaan Plastik. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 27-10-2018
·         Berita
1.      Kurangnya Antusias Pemuda di Mesjid Baitul Muttaqien. Dikirim ke Dakwah pos pada tanggal 5-11-2018
2.      Ketua Majelis Ta’lim Baitul Muttaqien adakan Syukuran Umrah. Dikirim ke Dakwah pos pada tanggal 12-11-2018
·         Surat Pembaca
Bangun Jembatan Penyebrangan di PT Khtex. Dikirim ke Pikiran Rakyat pada tanggal 31-10-2018
·         Essai
Rekonstruksi Kedamaian Islam dengan Keapatisan Kaum Muslimin. Dikirim ke Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, dalam kompetisi karya menulis ilmiah mahasiswa kemenag RI,  pada tanggal 22-11-2018.
·         Feature Tokoh
Nazilatu Syiam, Jangan Lupa Berorganisasi.
·         Video
1.      Teladan Rasulullah SAW. Ust Nur Ihsan Jundullah, Lc.
2.      Berubah Menjadi Lebih Baik. Ranti Daryanti
·         Resensi Buku
Kompilasi Hadis Dakwah. Drs. Chatib Saefullah. Dikirim ke Kompas pada tanggal 21-12-2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar