Kesan Pesan mengikuti mata kuliah Jurnalisme Dakwah
Waktu pertama saya mengikuti mata kuliah ini merasa senang, soalnya
lebih mengedepankan praktek dari pada materi. Dari dulu saya suka sekali kuliah
yang sifatnya langsung praktek engga dijejel materi yang seambruk-ambruk. Pas
pertama masuk kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung baru mata kuliah
Jurnalisme dakwah aja yang dari awal sampai akhir tidak luput dari tugas setiap
minggunya yang tentunya bersifat praktek. Jika opini kita dimuat di salah satu
media, itu ada rasa bahagia yang mendorong kita untuk menulis lagi. Awalnya
semangat menerjakan tugas mingguan itu yang bikin opini, tapi kelama-lamaan
kesel juga sampai-sampai saya berpikir “ini tugas mata kuliah jurnalisme dakwah
kenapa ga berhenti-henti, serasa kuliah tuh hanya fokus pada satu matkul ini,
padahal masih banyak tugas matkul-matkul lain yang sedang menungu untuk
dikerjakan.” Tapi saya kembali lagi sadar, pasti semua ini akan bermanfaat di
waktu yang akan datang, dosen melatih kita dengan sembrug tugas tuh pasti ada
hikmah yang akan kita rasakan dikemudian hari. Pesan buat mata kuliah ini,
setiap orang pasti punya kapasitas daya tahan berfikir berbeda-beda, kita bukan
robot yang tidak pernah lelah, dan tidak pernah mengeluh ketika disuruh oleh
tuannya. So ngasih tugas memang menjadi kewajiban dosen kepada mahasiswa, tapi memberikan
tugasnya jangan setiap minggu juga, yang disertai dengan ancaman, sehingga kita
merasa terkekang, sampai-sampai rela meninggalkan tugas yang lain demi tugas
Jurnalisme Dakwah. Apresiasi lah karya-karya mahasiswa yang pernah dibuatnya,
jangan selalu menccari-cari kesalahan, karena kita juga butuh dukungan. Pesan
yang baiknya, pertahankan metode praktek yang sudah diterapkan, mahasiswa yang
tadinya suka menulis jadi lebih semangat dalam mengasah skillnya, dan mahasiswa
yang tidak suka menulis jadi terbiasa dalam menulis sehingga mereka mempunyai otot-otot
menulis.
Kelebihan dan Kekurangan Mata Kuliah Jurnalisme Dakwah
Kelebihannya yaitu kita jadi lebih disiplin dalam mengerjakan tugas
karena dengan deadline yang pasti, yang tadinya tidak punya keahlian dalam
menulis sekarang lumayan lah ada otot dalam menulis, metode yang digunakan 70%
praktek membuat mahsiswa tidak kudet dalam hal penulisan terutama cara
pengiriman karya-karya ke media. Kekurangan dalam mata kuliah ini yaitu jarang
mengapresiasi karya-karya mahasiswa, bilangnya itu hanya kebetulan dan
keberuntungan. Selalu mencari-cari kesalahan-kesalahan setiap karya yang
mahasiswa buat padahal itu sudah terbilang bagus dan sesuai dengan format yang
telah ditentukan, tapi selalu saja di comment. Ya mungkin makannya dosen
seperti itu biar kita lebih detail dan bisa belajar dari kesalahan-kesalahan
yang pernah kita lakukan, sehingga tidak merasa puas, dan terus membuat
karya-karya yang lebih bagus.
Yang menjadi Target Mata Kuliah Jurnalisme Dakwah
Supaya para mahasiswa bisa disiplin dalam mengerjakan tugas, dan
setelah belajar mata kuliah ini selama satu semester minimal kita punya
keahlian khusus, terutama dalam bidang menulis, dan minimal kita punya
karya-karya yang menjadi acuan untuk kedepannya.
Target Untuk Kompetensi Kedepannya Setelah belajar Jurnalisme
Dakwah
Setelah saya belajar mata kuliah ini tentunya saya punya otot
menulis yang baru saja tumbuh, yang akan selalu saya jaga. Perthanan otot
menulis tentunya tidak akan berkembang jika kita hanya berdiam diri. Nah saya
Insya Allah akan mengikuti perlombaaan-perlombaan dalam bidang menulis dan juga
saya akan mengirimkan opini ke berbagai media, untuk mempertahankan dan
mengembangkan otot menulis yang telah diberikan dosen saya di mata kuliah ini.
Karya-karya yang pernah dibuat :
Inilah karya-karya yang sudah pernah saya buat selama satu semester
di mata kuliah Jurnalisme Dakwah:
·
Opini
1.
Hukuman Tidak Setimpal.
Dikirim ke Republika pada tanggal 11-09-2018 (dimuat di Republika 13-09-2018)
2.
Perlahan Tapi Pasti. Dikirim ke
Kompas pada tanggal 16-09-2018
3.
Menciptakan Kampanye Damai Hilangkan
Hoax. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 25-09-2018
4.
Mitigasi Dalam Bencana. Dikirim ke
Media Indonesia pada tanggal 03-10-2018
5.
Lekas Pulih Palu Sigi dan Donggala.
Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 11-10-2018
6.
Menciptakan Jakarta Bebas dari
Kemacetan. Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 18-10-2018
7.
Meminimalisir Penggunaan Plastik.
Dikirim ke Media Indonesia pada tanggal 27-10-2018
·
Berita
1.
Kurangnya Antusias Pemuda di Mesjid
Baitul Muttaqien. Dikirim ke Dakwah pos pada tanggal 5-11-2018
2.
Ketua Majelis Ta’lim Baitul
Muttaqien adakan Syukuran Umrah. Dikirim ke Dakwah pos pada tanggal 12-11-2018
·
Surat Pembaca
Bangun Jembatan
Penyebrangan di PT Khtex. Dikirim ke Pikiran Rakyat pada tanggal 31-10-2018
·
Essai
Rekonstruksi
Kedamaian Islam dengan Keapatisan Kaum Muslimin. Dikirim ke Direktorat
Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, dalam kompetisi karya menulis ilmiah
mahasiswa kemenag RI, pada tanggal
22-11-2018.
·
Feature Tokoh
Nazilatu Syiam, Jangan Lupa Berorganisasi.
·
Video
1.
Teladan Rasulullah SAW. Ust Nur
Ihsan Jundullah, Lc.
2.
Berubah Menjadi Lebih Baik. Ranti
Daryanti
·
Resensi Buku
Kompilasi Hadis
Dakwah. Drs. Chatib Saefullah. Dikirim ke Kompas pada tanggal 21-12-2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar